Mitos-mitos SEO yang Dipercaya Blogger Pemula

Biasalah... habis keliling riset lagi tentang SEO. Search Engine Optimization, Teknik SEO, jurus SEO dan SEO untuk pemula. Jah... barusan ini termasuk SEO juga kan ya, jurus optimasi kata kunci pada 250 karakter awal postingan. SEO blogger ternyata mudah diterapkan. Rahasia SEO juga sepertinya nggak terlalu susah untuk dipahami. Oh ya? Saya bohong ! Saya tidak se"cerdas" itu...

Memang kalo blogger newbie lagi bellajar SEO itu udah kek lagi PDKT sama pacar. Pacarnya blog saya tu sapa? Ya jelas mas google lah... Sampai saat ini blog saya masih dicuekin sama dia. Terindeks sih terindeks, tapi dia nggak membalas perasaan blog saya yang sangat kepingin dihadiahi pengunjung sama dia. Rasanya jadi kepingin selingkuh sama om Yahoo dan bang MSN deh... Tetapi, karena sepertinya Google lebih tenar, ya saya sabar ajalah untuk menunggu setetes cinta dari mas Google.
Okeh, cukup untuk postingan gajeboker (ga jelas bo ! Tapi tetap keren).
Kita lanjut ke sesi sebenarnya.

Setelah beberapa hari ini riset-riset, saya menemukan kenyataan bahwa ternyata pandangan saya tentang SEO itu salah.

1. Agar terindeks oleh Google dan postingan blog ini masuk halaman pertama, maka blog ini harus terkenal dulu. Yaitu harus memiliki trafik yang tinggi dulu, baru postingan blog ini bisa terindeks di halaman pertama google. Ini pemikiran ngawur. Dasar emang sayanya aja yang dodol. Hal ini saya yakini karena tiap kali saya buka hasil googlingan di halaman pertama, pastilah itu bukan blog newbie atau blog yang baru jadi. Bisa dilihat dari arsipnya udah dari tahun berapa, jumlah komentar, trafik dan lain-lain. Mau nggak mau saya pun berpikir "oh... berarti harus bikin blog terkenal dulu baru bisa SEO". Padahal, bukankah terbalik? Blog jadi ramai visitor karena SEO bukan karena diramaikan dulu baru bisa SEO. Gara-gara pemikiran ini juga, saya jadi lebih giat blogwalking, tukar kunjungan dan lain-lain yang dimaksudkan sebagai upaya mengorbitkan blog supaya jadi tenar. Padahal kenyataannya, dengan teknik SEO yang benar dan kuat, tidak perlu promosi blog pun, mesin pencari akan dengan senang hati menempatkan postingan di tempat yang strategis pada halaman hasil pencarian.

2. SEO itu banyak sekali komponennya, sampai-sampai saya capek belajar SEO. Karena terlalu banyak melakukan riset ke berbagai macam blog, saya jadi bingung karena ada banyak sekali blog yang menawarkan teknik SEO beraneka ragam. Mulai dari title blog, description, meta tag, heading tag, optimasi kata kunci dalam postingan, belum lagi tool-toolnya. Saya berpendapat bahwa saya harus bisa menguasai semuanya. Sehingga menjadikan sesi belajar SEO saya nggak pernah kelar. Padahal sebenarnya, kalau mau gampang, saya nggak perlu jalanin semuanya. Cukup pilih aja yang efektif buat saya.

3. Membidik ata kunci yang banyak dicari orang. Ini lagi nih kegeblekan saya. Waktu pertama optimasi kata kuci, keyword yang saya incar adalah keyword "SEO dan sejenisnya". Tapi, kenapa ya walaupun sudah optimasi habis-habisan, postingan saya tetap gagal masuk halaman pertama. Ternyata karena kabanyakan saingan. wkwkwk. Mana saingan saya itu kan blogger profesional yang udah kenal SEO luar dalam. Nggak heran deh optimasi saya gagal terus. Karena saya berpikir bahwa menembak kata kunci yang banyak diincar orang itu pasti membuahkan hasil yang banyak. Sebennarnya, bakal lebih baik kalo saya menembak kata kunci yang mirip. Nah, lho... bukan cuma skandal artis aja yang ada mirip-miripan, kata kunci juga ada. Misalnya SEO. Kata SEO sendiri merupakan singkatan dari Search Engine Optimization yang artinya optimasi mesin pencari. Maka lebih baik optimalkan saja nembak keyword "optimasi blog" atau "mesin pencari" aja. (sejujurnya saya belum nyoba, baru kepikiran aja. hihihi)

4. Short keyword lebih baik dari longtail keyword. Ini karena saya salah mengartikan keyword blog dengan keyword postingan. Coba dipikir lagi deh, kalo saya lagi searching di google. Apakah saya memasukkan kalimat pencarian yang pendek? Nyatanya nggak. Ketika lagi riset soal SEO, saya tidak megetikkan "tutorial SEO" atau "SEO" saja atau "teknik SEO". Tidak ! Saya mengetik seperti ini...
-"Panduan lengkap SEO untuk pemula"
-"Peraturan SEO menurut Google" (google saya ganti dengan nama-nama search engine lain)
-"Bagaimana cara mengoptimasi blog dengan SEO" dan lain-lain.
nyatanya saya lebih banyak menggunakan longtail keyword. Lantas kenapa keyword yang saya optimasi cuma "SEO" saja?!

5. Kalau sudah sukses SEO di google, bararti sudah SEO di semua search engine lain. inilah yang saya pikirkan akan terjadi pada saya jika "suatu saat nanti" saya sukses mengoptimasi postingan blog saya di mesin pencari. Padahal pendapat saya itu jelas-jelas salah. Google dan yahoo adalah search engine yang berbeda. Parameter dan perhitungan alogaritmanya juga berbeda. Mana mungkin hasilnya bisa sama. Misalnya saja, postingan "cara menghilangkan kantung mata" saya yang ada di Blogmecha (wordpress) menduduki posisi pertama di google. Ternyata tidak demikian di Yahoo atau MSN. Dan setelah cek dan ricek di search engine lain yang nggak seberapa tenar, ternyata memang nggak berhasil masuk ke posisi pertama, bahkan halaman pertama pun tidak. Hanya saja untuk kasus yang satu ini, banyak orang nggak ambil pusing karena mas Google tetaplah nomor satu untuk urusan cari-mencari. Hohoho...

Yap, begitulah mitos-mitos yang saya temukan dan alami sendiri. Orang lain mungkin punya pendapat atau pengalaman yang berbeda. Tapi setidaknya saya memperkirakan blogger pemula seperti saya bakal memiliki pemikiran-pemikiran seperti di atas.